Thursday, March 09, 2006
1996 (2)
April, 24
tiga kawan kita mati,
mungkin lebih
dan kita berang sejenak
kemudian sunyi
jenderal,
aku berikrar melawanmu
sebab darah yang tumpah itu
membeceki lantai ruang kuliah kami
melukis dinding kelas kami
yang berbau sisa gas air mata
jenderal,
pada pemakaman tanpa rencana ini
angin terkesiap dan memaafkanmu
lantaran waktu begitu perkasa
menggulung semangat perlawananku
tiga kawan kita mati,
mungkin lebih
dan kita kemudian tiarap
lalu sunyi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment